Waspadai Gejala ISPA pada Anak dan Cara Penanganannya di Rumah

Waspadai Gejala ISPA pada Anak dan Cara Penanganannya di Rumah

Siapa yang tidak khawatir ketika si kecil tiba-tiba batuk dan pilek? Di musim pancaroba seperti sekarang, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) seringkali menjadi masalah kesehatan yang rentan dialami anak-anak. Cuaca yang tidak menentu, ditambah polusi udara yang semakin parah di kota-kota besar seperti Jakarta, membuat sistem kekebalan tubuh anak mudah drop.

Yang bikin para orang tua makin deg-degan, penyakit ISPA pada anak ini ternyata cukup menular. Jadi kalau satu anak di rumah kena, bisa jadi yang lain ikut tertular. Perlu dipahami bahwa ISPA merupakan jenis infeksi yang dapat menyerang baik saluran pernapasan bagian atas maupun bawah. Makanya penting banget untuk tahu gimana cara menanganinya dengan tepat.

Apa Itu ISPA dan Jenisnya

Waspadai Gejala ISPA pada Anak dan Cara Penanganannya di Rumah Apa Itu ISPA

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut, yaitu suatu kondisi infeksi yang dapat memengaruhi sistem pernapasan manusia mulai dari hidung hingga paru-paru. Saluran pernapasan atas meliputi hidung, tenggorokan, dan laring, sementara bagian bawah terdiri dari trakea, bronkus, serta paru-paru.

Secara umum, ISPA terbagi menjadi dua jenis utama:

ISPA Atas

Ini yang paling sering terjadi pada anak-anak. Gejalanya biasanya ringan dan menyerang bagian hidung sampai tenggorokan. Contohnya seperti flu biasa, sinusitis, atau faringitis.

ISPA Bawah

Jenis ini termasuk lebih berbahaya sebab infeksi telah mencapai organ paru-paru dan struktur saluran napas yang lebih dalam. Contohnya pneumonia atau bronkitis. Kalau sudah sampai tahap ini, biasanya anak perlu penanganan medis yang lebih intensif.

Perlu diingat bahwa penyakit ISPA pada anak memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi. Virus atau bakteri penyebabnya bisa menyebar melalui droplet saat anak batuk, bersin, atau bahkan bicara. Jadi jangan heran kalau di rumah ada satu yang sakit, eh yang lain ikut-ikutan.

Gejala ISPA pada Anak

Waspadai Gejala ISPA pada Anak dan Cara Penanganannya di Rumah Gejala ISPA

Gejala infeksi saluran pernapasan pada anak sebenarnya bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Tapi secara umum, ini yang perlu diwaspadai:

Gejala Ringan sampai Sedang

  • Batuk yang terus-menerus, kadang berdahak kadang kering
  • Hidung berair dengan cairan yang awalnya bening kemudian berubah menjadi kekuningan atau kehijauan
  • Suhu tubuh meningkat namun tidak melebihi 38°C
  • Tenggorokan sakit atau gatal
  • Anak jadi rewel dan nafsu makan menurun
  • Suara serak atau hilang

Gejala Berat yang Perlu Diwaspadai

  • Sesak napas atau napas cepat
  • Demam tinggi di atas 39°C
  • Anak tampak lemas dan tidak mau bermain
  • Bibir atau kuku kebiruan
  • Muntah-muntah
  • Napas berbunyi (mengi)

Pengalaman saya sebagai orang tua, gejala ISPA pada anak ini kadang datang bertahap. Awalnya cuma batuk pilek biasa, tapi kalau tidak ditangani dengan baik bisa berkembang jadi lebih parah. Makanya observasi terus kondisi anak itu penting banget.

Cara Penanganan di Rumah

Waspadai Gejala ISPA pada Anak dan Cara Penanganannya di Rumah Penanganan Di Rumah

Ketika anak terkena ISPA, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah untuk mempercepat pemulihan. Ini dia tips-tips yang sudah terbukti efektif:

Jaga Kelembaban Udara

Udara kering bisa memperparah gejala ISPA. Kalau punya humidifier, pakai aja. Kalau tidak ada, bisa letakkan mangkuk berisi air di kamar anak atau gantung handuk basah.

Berikan Banyak Cairan

Air putih, kaldu hangat, atau teh herbal bisa membantu mengencerkan dahak. Sebaiknya hindari memberikan minuman bersuhu dingin atau yang mengandung kafein.

Istirahat yang Cukup

Anak yang sakit butuh istirahat lebih banyak. Jangan dipaksa beraktivitas berat. Biarkan tubuhnya fokus melawan infeksi.

Kompres Hangat

Mengompres daerah sekitar hidung menggunakan kain yang telah direndam air hangat dapat membantu mengurangi sumbatan pada hidung.

Posisi Tidur yang Tepat

Tinggikan kepala anak saat tidur dengan bantal tambahan. Ini membantu pernapasan jadi lebih lancar.

Dari pengalaman pribadi, kombinasi cara-cara di atas cukup ampuh untuk ISPA ringan. Umumnya setelah 3-5 hari menerapkan perawatan ini, kondisi anak akan menunjukkan perbaikan. Tapi kalau gejalanya tidak berkurang atau malah memburuk, jangan ragu untuk ke dokter.

Obat yang Bisa Digunakan Sesuai Usia

Waspadai Gejala ISPA pada Anak dan Cara Penanganannya di Rumah Obat ISPA

Pemberian obat untuk ISPA pada anak harus disesuaikan dengan usia dan berat badan. Jangan asal kasih obat dewasa dengan dosis dikurangi ya, karena bisa berbahaya.

Untuk Bayi (0-1 tahun)

  • Paracetamol sirup sesuai petunjuk dokter untuk demam
  • Tetes hidung saline untuk membersihkan hidung
  • Tidak disarankan menggunakan obat batuk dan pilek yang dijual bebas tanpa resep

Untuk Anak (1-6 tahun)

  • Bisa diberikan parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri
  • Madu dapat digunakan sebagai alternatif alami untuk meredakan batuk (hanya untuk anak usia lebih dari 12 bulan)
  • Berikan obat flu khusus anak sesuai dosis yang dianjurkan

Untuk Anak (6-12 tahun)

  • Dosis obat sudah bisa disesuaikan dengan berat badan
  • Bisa mulai diberikan tablet yang mudah ditelan
  • Obat ekspektoran untuk membantu mengeluarkan dahak

Yang penting, selalu baca aturan pakai dengan teliti. Jika merasa tidak yakin, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker. Harus diingat bahwa kesalahan dalam pemberian dosis obat pada anak dapat berakibat sangat serius.

Kapan Harus ke Dokter

Meskipun ISPA pada anak bisa ditangani di rumah, ada kondisi-kondisi tertentu yang mengharuskan kita segera ke dokter atau rumah sakit. Ini yang perlu diwaspadai:

Segera ke Dokter Jika:

  • Anak mengalami demam sangat tinggi (>39°C) yang tidak kunjung turun meski sudah diberi obat penurun panas
  • Muncul tanda-tanda gangguan pernapasan seperti frekuensi napas yang sangat cepat atau anak tampak kesulitan bernapas
  • Bibir atau kuku kebiruan
  • Anak tampak sangat lemas dan tidak responsif
  • Muntah terus-menerus sampai tidak bisa minum
  • Gejala tidak membaik setelah 3-5 hari

Ke UGD Jika:

  • Anak sampai pingsan atau kesadaran menurun
  • Sesak napas yang sangat parah
  • Demam tinggi disertai kejang
  • Napas berbunyi keras dan terlihat kesulitan

Di Jakarta misalnya, rumah sakit seperti RSAB Harapan Kita atau RS Pondok Indah punya fasilitas anak yang cukup lengkap. Tapi jangan tunggu sampai kondisi parah, kalau memang merasa khawatir, langsung konsultasi aja.

Saran Medis

Menurut dr. Aman Pulungan, SpA(K), seorang dokter spesialis anak, pencegahan ISPA pada anak sebenarnya lebih mudah dilakukan ketimbang mengobatinya. Faktor terpenting adalah mempertahankan kondisi sistem imun anak agar tetap optimal.

Beberapa tips yang bisa diterapkan:

Vaksinasi Lengkap
Pastikan anak mendapat vaksin sesuai jadwal. Vaksin pneumokokus dan Hib bisa mencegah pneumonia yang merupakan komplikasi serius dari ISPA.

Hindari Paparan Asap Rokok
Bagi keluarga yang memiliki anggota perokok, sangat disarankan untuk berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah.

Ajarkan Etika Batuk dan Bersin
Anak perlu diajari cara batuk dan bersin yang benar, yaitu menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan bagian dalam.

Cuci Tangan Teratur
Kebiasaan sederhana ini sangat efektif mencegah penyebaran virus dan bakteri penyebab ISPA.

Pengalaman menangani pasien anak selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa pencegahan memang lebih baik daripada pengobatan. Anak yang pola hidupnya sehat cenderung lebih jarang sakit dan kalau sakitpun lebih cepat sembuh.

Jaga Daya Tahan Tubuh Anak dengan Pola Makan Sehat

ISPA pada anak memang tidak bisa dihindari 100%, tapi risiko terkenanya bisa diminimalkan dengan cara yang sederhana. Kunci utamanya adalah menjaga daya tahan tubuh anak tetap kuat.

Berikan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur dan buah. Pastikan anak cukup istirahat dan tidak terlalu lelah. Hindari tempat-tempat yang berdebu atau berpolusi tinggi. Dan yang paling penting, jangan panik berlebihan saat anak sakit.

Ispa apakah menular? Jawabannya iya, tapi dengan penanganan yang tepat dan pencegahan yang baik, penyakit ini bisa dikontrol. Yang terpenting adalah selalu waspada terhadap gejala yang muncul dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan.

Jangan lupa, menjaga kesehatan anak berarti kita sebagai ortu lagi investasi buat masa depan si kecil. Jadi jangan sampai lengah dalam menjaga dan merawatnya ya!


Referensi: