Pernah nggak sih kalian merasa kulit tiba-tiba jadi kasar, bersisik, dan terasa kering banget? Apalagi kalau lagi musim hujan atau terlalu lama di ruangan ber-AC. Rasanya kayak kulit mau “mengelupas” gitu ya. Kondisi ini memang sangat mengganggu, terutama buat yang punya aktivitas padat di luar ruangan.
Kulit kering dan bersisik bukan cuma masalah estetika doang kok. Kalau dibiarkan terus-menerus, bisa bikin kulit jadi gatal, iritasi, bahkan infeksi. Makanya penting banget buat kita tahu penyebab dan cara mengatasinya yang tepat.
Penyebab Kulit Kering dan Bersisik

Kulit kering dan bersisik terjadi karena lapisan pelindung kulit kehilangan kelembapan alaminya. Ini terjadi karena kulit kehilangan cairan terlalu cepat—istilah kerennya transepidermal water loss (TEWL). Bayangin aja, kulit kita bocor sampai nggak bisa nahan air secepat yang dia butuhin!
Faktor Genetik
Beberapa orang memang “bawaan” punya kulit yang lebih kering. Kondisi seperti dermatitis atopik atau eksim sering diturunkan dalam keluarga. Kalau orang tua punya riwayat kulit sensitif, kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami hal serupa.
Selain itu, ada juga kondisi yang disebut ichthyosis vulgaris – kondisi genetik yang membuat kulit jadi sangat kering dan bersisik seperti sisik ikan. Meskipun kedengarannya menakutkan, kondisi ini sebenarnya cukup umum dan bisa dikelola dengan baik.
Penuaan
Seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami kulit (sebum) mulai berkurang. Sel-sel kulit juga regenerasinya jadi lebih lambat. Makanya kulit lansia sering terlihat lebih kering dan tipis dibanding kulit anak muda.
Dr. Srie Prihianti, dokter spesialis kulit dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, menjelaskan bahwa pada usia 40 tahun ke atas, produksi kolagen mulai menurun drastis. “Ini yang membuat kulit jadi lebih rentan kering dan kehilangan elastisitasnya,” ujarnya.
Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup

Cuaca dan Iklim
Indonesia memang negara tropis, tapi bukan berarti kita bebas dari masalah kulit kering. Justru pergantian musim dari kemarau ke hujan sering bikin kulit jadi “bingung” dan akhirnya kering.
Udara yang terlalu kering atau terlalu lembap sama-sama bisa bikin masalah. Ditambah lagi kebiasaan kita yang suka berlama-lama di ruangan ber-AC tanpa humidifier. AC memang bikin adem, tapi juga “nyedot” kelembapan udara dan kulit.
Kebiasaan Mandi
Siapa yang suka mandi air panas lama-lama? Eits, hati-hati ya! Mandi air panas memang enak, apalagi kalau capek abis kerja seharian. Tapi ternyata air panas bisa “mencuci” minyak alami kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Sabun yang terlalu keras juga jadi biang keladi. Banyak sabun di pasaran yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) – bahan yang bikin busa banyak tapi juga bikin kulit kering. Makanya sekarang banyak produk yang “SLS-free” atau “gentle formula”.
Pola Makan dan Dehidrasi
Kulit yang sehat butuh nutrisi dari dalam. Kalau kita kurang minum air putih, kulit pasti akan terlihat kusam dan kering. Apalagi kalau keseringan minum kopi atau teh yang sifatnya diuretik – malah bikin tubuh kehilangan cairan.
Kekurangan vitamin A, C, dan E juga bisa bikin kulit jadi tidak sehat. Nah, vitamin ini tuh kayak bahan baku buat ‘bangun’ kulit baru. Kalau kurang, ya kulit jadi telat ganti, kusam, dan gampang kering—kayak tanaman yang kurang pupuk!
Perawatan Topikal: Pelembap dan Salep

Memilih Pelembap yang Tepat
Banyak banget jenis pelembap di pasaran sampai bingung mau pilih yang mana. Tapi yang paling penting adalah pilih pelembap yang cocok sama jenis kulit kita.
Untuk kulit kering dan bersisik, pilih pelembap yang mengandung:
- Ceramides: Membantu memperbaiki barrier kulit
- Hyaluronic acid: Menarik dan mengikat kelembapan
- Glycerin: Melembapkan sekaligus melindungi kulit
- Urea: Membantu mengangkat sel kulit mati
Fun fact: “Pssst… Ceramides itu kayak ‘semen’ yang nambal tembok kulit bocor, sedangkan hyaluronic acid itu spons super yang bisa nahan air 1000x beratnya!”
Hindari pelembap yang mengandung alkohol atau parfum berlebihan karena bisa bikin iritasi.
Aplikasi yang Benar
Banyak yang salah kaprah soal cara pakai pelembap. Pelembap sebaiknya diaplikasikan saat kulit masih lembap, bukan saat kulit sudah kering total. Jadi habis mandi, langsung keringkan badan dengan handuk secara lembut (jangan digosok keras), lalu aplikasikan pelembap.
Untuk kulit wajah kering yang parah, bisa pakai teknik “layering” – aplikasikan serum dulu, tunggu beberapa menit, baru aplikasikan pelembap. Teknik ini populer banget di Korea dan terbukti efektif.
Salep Khusus
Kalau kondisi kulit sudah parah, pelembap biasa mungkin tidak cukup. Dokter biasanya akan meresepkan salep yang mengandung:
- Kortikosteroid: Untuk mengurangi peradangan
- Calcineurin inhibitor: Alternatif steroid yang lebih aman untuk penggunaan jangka panjang
- Tar: Untuk kondisi psoriasis atau eksim yang parah
Ingat ya, salep-salep ini harus digunakan sesuai petunjuk dokter. Jangan sembarangan beli obat keras tanpa resep.
Perawatan dari Dalam: Nutrisi dan Hidrasi

Konsumsi Air yang Cukup
Standar minum air putih 8 gelas sehari itu sebenarnya terlalu general. Kebutuhan cairan setiap orang beda-beda tergantung berat badan, aktivitas, dan kondisi kesehatan. Rumus sederhananya: 30-35 ml per kg berat badan.
Kalau berat badan 60 kg, berarti butuh sekitar 1,8-2,1 liter air per hari. Tapi kalau sering olahraga atau tinggal di daerah yang panas, tentu butuh lebih banyak.
Makanan yang Baik untuk Kulit
Kulit yang sehat dimulai dari dalam. Beberapa makanan yang bagus untuk kulit kering:
Ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden. Mengandung omega-3 yang membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi peradangan.
Alpukat kaya akan vitamin E dan lemak sehat yang membantu menjaga elastisitas kulit. Di Indonesia, alpukat mudah didapat dan harganya relatif terjangkau.
Kacang-kacangan seperti almond dan walnut mengandung vitamin E dan zinc yang penting untuk regenerasi kulit.
Suplemen Pendukung
Kalau dari makanan masih kurang, bisa pertimbangkan suplemen. Tapi jangan asal minum suplemen ya, konsultasi dulu sama dokter atau ahli gizi.
Suplemen yang sering direkomendasikan untuk kulit kering:
- Omega-3: 1000-2000 mg per hari
- Vitamin D: Terutama untuk yang jarang kena sinar matahari
- Collagen peptides: Meskipun masih diperdebatkan efektivitasnya
Kapan Perlu Konsultasi Dokter
Tidak semua kulit kering bisa diatasi dengan perawatan rumahan. Ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan medis:
Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai
Kalau kulit kering disertai dengan gejala-gejala ini, sebaiknya langsung ke dokter:
- Gatal yang sangat parah sampai mengganggu tidur
- Kulit pecah-pecah dan berdarah
- Muncul ruam atau bintik-bintik merah
- Ada tanda-tanda infeksi seperti nanah atau bau tidak sedap
- Kulit bersisik yang sangat tebal dan tidak membaik dengan perawatan biasa
Kondisi Medis yang Mendasari
Kadang kulit kering bisa jadi gejala dari penyakit lain seperti:
- Hipotiroid: Gangguan kelenjar tiroid yang bikin metabolisme lambat
- Diabetes: Gula darah tinggi bisa bikin kulit jadi kering dan rentan infeksi
- Penyakit ginjal: Gangguan fungsi ginjal bisa mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh
- Dermatitis atopik: Kondisi kulit kronis yang butuh penanganan khusus
Makanya kalau kulit kering tidak kunjung membaik meski sudah dirawat dengan baik, jangan ragu untuk periksa ke dokter. Bisa jadi ada masalah kesehatan lain yang perlu ditangani.
Saran Medis
Berdasarkan pengalaman di praktek, saya sering melihat pasien yang frustasi karena kulit kering yang tidak kunjung membaik. Padahal sebenarnya perawatan kulit kering itu butuh kesabaran dan konsistensi.
Yang paling penting adalah jangan terlalu agresif dalam merawat kulit. Banyak orang yang panik lalu scrubbing kulit terlalu keras atau pakai produk yang terlalu banyak sekaligus. Ini malah bikin kulit jadi lebih sensitif dan kering.
Tips Praktis dari Dokter
Mulai dari yang sederhana: Gunakan pelembap yang basic dulu, jangan langsung pakai produk yang ribet. Kalau cocok, baru tambahkan produk lain secara bertahap.
Konsisten itu kunci: Lebih baik pakai pelembap murah tapi rutin setiap hari daripada pakai pelembap mahal tapi cuma sesekali.
Jangan lupakan sunscreen: Sinar UV bisa bikin kulit jadi lebih kering dan rusak. Pakai sunscreen minimal SPF 30 setiap hari, bahkan kalau di dalam ruangan.
Perhatikan produk lain: Kadang penyebab kulit kering bukan dari kurangnya pelembap, tapi dari produk lain yang terlalu harsh. Coba evaluasi semua produk yang dipakai.
Ingat ya, setiap kulit itu unik. Apa yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk kita. Jadi jangan mudah terpengaruh testimoni di media sosial tanpa memahami kondisi kulit sendiri.
Penutup
Kulit kering dan bersisik memang menyebalkan, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Kunci utamanya adalah konsistensi dalam perawatan dan kesabaran menunggu hasil. Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan dari dalam dengan pola makan seimbang dan cukup minum air.
Kalau sudah mencoba berbagai cara tapi kulit masih tetap kering dan bersisik, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter kulit. Kadang kita butuh bantuan profesional untuk mengatasi masalah kulit yang lebih kompleks.
Yang paling penting, rutin gunakan pelembap dan hindari mandi air panas terlalu lama. Dua hal sederhana ini sudah bisa membuat perbedaan besar untuk kesehatan kulit kita.
Referensi:
- Butarbutar, M. E. T. (2021). Peran Pelembab dalam Mengatasi Kondisi Kulit Kering. Jurnal Farmasetika, Universitas Padjadjaran.
- Green, M. (2022). Environment and pollution impact on transepidermal water loss. Clinical and Experimental Dermatology.