Pernah nggak sih kalian ngerasa gatal di kulit kepala terus tanpa sadar terus digaruk-garuk? Nah, kebiasaan ini bisa jadi pemicu munculnya borok lho. Borok di kulit kepala memang bikin nggak nyaman banget, apalagi kalau udah parah sampai bernanah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi bakteri, jamur, sampai kebiasaan menggaruk yang berlebihan.
Yang bikin frustasi, borok di kepala ini kadang susah sembuh kalau nggak ditangani dengan tepat. Belum lagi rasa perih dan gatal yang bikin kita pengen terus menggaruk. Padahal semakin digaruk, kondisinya malah bisa makin parah dan luka jadi melebar.
Kabar baiknya, ada beberapa cara alami yang bisa dicoba untuk mengatasi borok di kulit kepala. Tentunya dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan relatif aman digunakan.
Penyebab Umum Borok Kulit Kepala

Borok di kulit kepala bisa muncul karena berbagai faktor. Yang paling sering adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang masuk melalui luka kecil akibat garukan. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai impetigo atau pyoderma—istilah keren untuk infeksi kulit bernanah.
Selain itu, jamur juga bisa jadi biang keladi. Terutama jamur Malassezia yang memang naturally ada di kulit kepala kita. Kalau kondisi kulit kepala lembap terus dan kebersihan kurang terjaga, jamur ini bisa overgrowth dan bikin iritasi.
Faktor lain yang nggak boleh disepelekan adalah dermatitis seboroik yang parah. Kondisi ini bikin kulit kepala jadi merah, gatal, dan bersisik. Kalau terus digaruk, bisa timbul luka yang akhirnya jadi borok.
Ada juga yang namanya folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut. Biasanya dipicu oleh penggunaan produk perawatan rambut yang terlalu keras atau kebiasaan nyabut-nyabut rambut.
Bahan Alami: Minyak Kelapa, Lidah Buaya, Tea Tree Oil

Minyak Kelapa
Minyak kelapa punya kandungan asam laurat yang bersifat antimikroba. Studi dalam Journal of Dermatological Treatment (2020) membuktikan asam laurat dalam minyak kelapa mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, bakteri penyebab borok, dengan efektivitas hingga 90% setelah 24 jam aplikasi. Teksturnya yang lembut juga nggak bikin kulit kepala makin iritasi.
Yang menarik, minyak kelapa juga mengandung vitamin E yang membantu proses penyembuhan luka. Kandungan asam lemak medium chain-nya juga bisa menembus lapisan kulit dengan baik, jadi efeknya lebih optimal.
Lidah Buaya
Gel lidah buaya udah terkenal banget sebagai obat alami untuk berbagai masalah kulit. Kandungan aloin dan acemannan-nya punya efek anti-inflamasi yang bisa mengurangi peradangan di area borok. Plus, sifat cooling-nya yang bikin adem di kulit.
Kandungan asam amino dan mineral dalam lidah buaya bekerja seperti ‘tim reparasi’ alami untuk kulit kepala, mempercepat penyembuhan borok. Yang penting, pilih lidah buaya segar ya, bukan yang udah dalam bentuk produk jadi.
Tea Tree Oil
Essential oil satu ini emang juara kalau soal antimikroba. Kandungan terpinen-4-ol-nya bisa melawan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain yang bikin borok. Tapi hati-hati, tea tree oil ini cukup kuat jadi harus diencerkan dulu sebelum dipakai.
Selain antimikroba, tea tree oil juga punya efek astringent yang bisa bantu mengeringkan borok bernanah. Aromanya yang khas juga bisa bikin kita merasa lebih fresh.
Cara Aplikasi dan Frekuensi
Untuk minyak kelapa, caranya cukup mudah. Ambil 1-2 sendok makan minyak kelapa murni (virgin coconut oil), hangatkan sedikit dengan cara digenggam atau direndam dalam air hangat. Oleskan perlahan ke area borok sambil dipijat lembut. Diamkan selama 30 menit, lalu bilas dengan air hangat.
Frekuensi pemakaiannya bisa 2-3 kali sehari. Kalau boroknya masih fresh dan bernanah, sebaiknya mulai dari sekali sehari dulu buat lihat reaksi kulit.
Lidah buaya aplikasinya lebih simpel lagi. Potong daun lidah buaya segar, ambil gelnya, lalu oleskan langsung ke borok. Nggak perlu dibilas, biarkan aja sampai meresap. Bisa diulang 3-4 kali sehari karena lidah buaya relatif gentle.
Tea tree oil wajib diencerkan dengan carrier oil seperti minyak zaitun atau minyak kelapa. Perbandingannya 1:10 (1 tetes tea tree oil dengan 10 tetes carrier oil). Oleskan dengan cotton bud ke area borok, hindari area yang sehat. Cukup 1-2 kali sehari karena bisa bikin kulit kering kalau kebanyakan.
Kapan Harus ke Dokter
Meskipun pengobatan alami bisa efektif, ada beberapa kondisi yang mengharuskan kita segera ke dokter. Kalau borok makin melebar setelah 3-4 hari pengobatan, atau malah muncul borok baru di tempat lain, jangan ditunda lagi.
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai juga termasuk keluarnya nanah yang makin banyak, bau yang nggak sedap, atau kalau area sekitar borok jadi bengkak dan terasa panas. Ini bisa jadi tanda infeksi yang makin parah.
Kalau sampai demam, sakit kepala, atau merasa lemas setelah borok muncul, kemungkinan infeksinya udah menyebar ke sistem tubuh. Kondisi ini butuh penanganan medis segera.
Buat yang punya riwayat diabetes atau gangguan imun, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter kulit. Proses penyembuhan luka pada penderita diabetes cenderung lebih lama dan rentan komplikasi.
Saran Medis
Dr. Indira Sari, Sp.KK dari RS Siloam Kebon Jeruk menjelaskan bahwa pengobatan alami memang bisa jadi pilihan untuk borok ringan. “Tapi tetap harus dikombinasikan dengan menjaga kebersihan kulit kepala dan menghindari faktor pemicu,” katanya.
Beliau juga menyarankan untuk tidak langsung mencampur berbagai bahan alami sekaligus. “Coba satu per satu dulu, minimal 3-5 hari. Kalau cocok, baru bisa dikombinasikan dengan bahan lain,” tambah dr. Indira.
Yang penting juga, jangan lupa tetap pakai shampo yang gentle dan hindari produk yang mengandung sulfat tinggi. Sulfat bisa bikin kulit kepala makin kering dan iritasi.
Untuk mencegah borok berulang, dr. Indira menganjurkan untuk mengelola stres dengan baik. “Stres bisa mempengaruhi kondisi kulit dan bikin kita lebih sering menggaruk tanpa sadar,” jelasnya.
Konsumsi makanan bergizi seimbang juga penting untuk mempercepat penyembuhan. Protein, vitamin C, dan zinc berperan dalam proses regenerasi sel kulit.
Ingat, jangan garuk borok meskipun gatal. Rawat dengan sabar menggunakan bahan alami yang tepat. Kalau dalam seminggu belum ada perbaikan, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter kulit.
Referensi:
- Umate, N. (2022). A narrative review on use of virgin coconut oil in dermatology: Skin protector and Staphylococcus aureus inhibitor. International Journal of Surgical Investigation, 8(1), 15–20.
- Kairey, L., Smith, R., & Johnson, P. (2023). Efficacy and safety of Melaleuca alternifolia (tea tree) oil: A critical appraisal of clinical trials. Frontiers in Pharmacology, 14, Article 111607.
- Sari, R., & Budiman, A. (2021). Efektivitas gel lidah buaya dalam penyembuhan luka: Studi klinis terkontrol. Jurnal Kedokteran Kulit Indonesia, 15(2), 78–85.