Rasa gatal yang muncul tiba-tiba memang bikin kesal. Apalagi kalau sudah sampai mengganggu tidur atau bikin kita nggak fokus kerja. Garuk sana-sini malah tambah parah, kulit jadi lecet dan perih.
Untungnya, sekarang banyak pilihan obat gatal yang bisa dibeli bebas di apotek. Tapi jangan asal pilih ya, karena penyebab gatal beda-beda dan butuh penanganan yang tepat juga.
Jenis-Jenis Obat Gatal: Salep dan Oral
Nah, kalau kamu ke apotek, obat gatal itu biasanya tersedia dalam dua jenis: yang dioles langsung ke kulit (krim/salep) atau yang diminum. Pilihannya tergantung seberapa parah dan luas area gatalnya.
Obat oles biasanya lebih cepat memberikan efek karena langsung mengenai area yang bermasalah. Bentuknya bisa cream, salep, atau lotion. Sedangkan obat minum cocok untuk gatal yang menyebar luas atau kalau penyebabnya dari dalam tubuh.
Kalau gatal cuma di area kecil, saya lebih suka pakai yang oles dulu. Tapi kalau udah menyebar kemana-mana, kombinasi keduanya kadang diperlukan.
Obat Gatal karena Alergi
1. Cetirizine (Zyrtec)

Obat antihistamin yang cukup populer ini bekerja dengan memblokir histamin penyebab reaksi alergi. Dosisnya 10mg sekali sehari untuk dewasa. Yang saya suka dari cetirizine, efeknya nggak bikin ngantuk seperti CTM.
2. Loratadine (Claritin)
Pilihan lain untuk antihistamin generasi baru. Diminum sekali sehari, cocok buat yang aktivitasnya padat karena nggak menyebabkan kantuk. Harganya juga relatif terjangkau.
3. Hydrocortisone 1% (Berlicort)

Ini termasuk kortikosteroid topikal ringan yang aman untuk penggunaan jangka pendek. Oleskan tipis-tipis di area gatal 2-3 kali sehari. Jangan dipakai lebih dari seminggu tanpa konsultasi dokter ya.
Aku pernah pakai Hydrocortisone untuk gatal alergi seafood, dalam 2 hari sudah reda. Menurut Dr. Fulan dari IDI, penggunaan kortikosteroid oles tidak boleh lebih dari 1 minggu tanpa pengawasan dokter.
Obat Gatal karena Jamur dan Bakteri
1. Ketoconazole (Nizoral)
Ini obat antijamur yang cocok buat gatal karena panu atau kurap. Bentuknya krim, diolesin 1-2 kali sehari. Tapi sabar ya, soalnya butuh 2-4 minggu baru benar-benar sembuh.
2. Miconazole (Daktarin)
Alternatif lain untuk infeksi jamur, terutama yang ada di lipatan-lipatan kulit. Teksturnya lebih ringan dibanding ketoconazole, cocok untuk area yang lembab seperti sela jari kaki.
3. Mupirocin (Bactroban)
Khusus untuk infeksi bakteri yang menyebabkan gatal dan luka. Obat ini memang agak mahal tapi efektif banget. Oleskan 3 kali sehari sampai infeksinya hilang.
4. Calamine Lotion

Obat klasik yang masih ampuh sampai sekarang. Mengandung zinc oxide yang membantu mengeringkan luka dan mengurangi gatal. Cocok banget buat gatal karena cacar air atau gigitan serangga. Kocok dulu sebelum dipakai ya, soalnya sering mengendap.
Cara Penggunaan yang Tepat
Tips dari saya, cuci dulu bagian yang gatal pakai air hangat supaya pori-porinya terbuka. Keringkan pakai handuk bersih dengan ditepuk-tepuk pelan, jangan digosok kasar nanti malah iritasi!
Untuk obat oles, pakai secukupnya saja. Jangan terlalu tebal karena malah bisa menyumbat pori-pori. Oleskan dengan gerakan memutar sampai meresap.
Kalau pakai obat minum, jangan lupa baca aturan pakainya. Ada yang harus diminum sebelum makan, ada yang sesudah. Cetirizine misalnya, lebih baik diminum malam hari meskipun nggak bikin ngantuk, biar efeknya optimal besok paginya.
Kapan Harus ke Dokter Kulit
Nggak semua gatal bisa diatasi dengan obat bebas. Ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan dokter spesialis kulit.
Kalau gatal disertai demam, bengkak yang nggak wajar, atau muncul bintik-bintik merah yang menyebar cepat, jangan tunda lagi. Segera ke dokter atau IGD terdekat.
Gatal yang sudah berlangsung lebih dari 2 minggu meski sudah diobati juga perlu diperiksa lebih lanjut. Bisa jadi ada penyakit kulit lain yang membutuhkan obat resep dokter.
Di Jakarta, RS Cipto Mangunkusumo punya klinik kulit yang cukup lengkap. Tapi kalau mau yang lebih praktis, banyak juga dokter kulit di klinik-klinik swasta yang bisa konsultasi online.
Saran
Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Jaga kebersihan tubuh, ganti pakaian dalam setiap hari, dan hindari berbagi handuk dengan orang lain.
Untuk yang punya kulit sensitif, sebaiknya tes dulu obat di area kecil sebelum dipakai ke seluruh tubuh. Tunggu 24 jam, kalau nggak ada reaksi alergi baru boleh digunakan.
Jangan lupa juga perhatikan tanggal kadaluarsa obat. Obat yang udah expired bisa jadi nggak efektif atau malah berbahaya.
Satu lagi, kalau lagi hamil atau menyusui, konsultasi dulu sama dokter sebelum pakai obat apapun. Beberapa obat bisa berpengaruh ke janin atau ASI.
Pilih obat sesuai penyebab gatal untuk hasil optimal. Kalau ragu, jangan segan konsultasi ke apoteker atau dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.