5 Gejala Asam Lambung yang Sering Dikira Masuk Angin

5 Gejala Asam Lambung yang Sering Dikira Masuk Angin

“Wah, ini mah masuk angin aja nih.” Kalimat ini mungkin sering kamu dengar atau bahkan ucapkan sendiri ketika merasakan tidak enak badan. Padahal, apa yang kamu kira masuk angin bisa jadi adalah gejala asam lambung yang naik.

Banyak orang di Indonesia masih belum paham perbedaan antara masuk angin dan gangguan asam lambung. Akibatnya, mereka sering salah menangani keluhan yang dirasakan. Bukannya sembuh, kondisinya malah bisa memburuk.

Menurut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, ahli gastroenterologi dari RSCM, gejala asam lambung sering disalahartikan sebagai masuk angin. “Pasien datang dengan keluhan kembung dan mual, padahal itu bisa jadi GERD,” ujarnya.

5 Gejala Asam Lambung

Agar tidak keliru dalam menanganinya, berikut 5 gejala asam lambung yang kerap disamakan dengan masuk angin:

1. Rasa Terbakar di Dada (Heartburn)

Ini adalah gejala paling khas dari asam lambung. Kamu akan merasakan sensasi panas atau terbakar di bagian tengah dada, biasanya setelah makan. Rasanya seperti ada api yang menjalar dari perut ke tenggorokan.

“Saya awalnya kira ini masuk angin karena dadanya panas gitu. Ternyata setelah periksa ke dokter, kata dokternya ini asam lambung yang naik,” cerita Sari, karyawan swasta di Jakarta Selatan.

Kondisi ini sering dipicu oleh makanan pedas, asam, atau berlemak, serta kebiasaan berbaring setelah makan. Menurut penelitian dalam Journal of Neurogastroenterology, 60% penderita GERD mengalami heartburn setelah konsumsi kopi atau makanan berlemak. Posisi berbaring atau membungkuk juga bisa memperparah gejala ini.

2. Perut Kembung dan Sering Sendawa

Perut terasa penuh dan kembung memang gejala yang sangat mirip dengan masuk angin. Tapi kalau ini terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti heartburn, kemungkinan besar ini adalah asam lambung.

Kamu juga akan sering sendawa, kadang disertai rasa asam di mulut. Ini terjadi karena gas dan asam lambung naik ke kerongkongan. Berbeda dengan masuk angin yang biasanya membaik setelah minum air hangat atau dikerokan, gejala asam lambung justru tidak membaik dengan cara tradisional ini.

3. Nyeri Ulu Hati

Nyeri Ulu Hati

Nyeri di ulu hati atau epigastrium sering banget disalahartikan sebagai masuk angin. Padahal, ini bisa jadi tanda asam lambung berlebih. Nyerinya terasa seperti ditusuk-tusuk atau perih, dan biasanya memburuk saat perut kosong.

Dr. Maya Sutrisno, SpPD dari RSUD Fatmawati, menjelaskan bahwa nyeri ulu hati karena asam lambung punya karakteristik khusus. “Biasanya nyerinya berkurang setelah makan atau minum antasida. Kalau masuk angin, nyerinya tidak hilang dengan cara ini,” jelasnya.

4. Mual dan Sulit Menelan

Mual memang gejala yang umum terjadi pada berbagai kondisi, termasuk masuk angin. Tapi kalau mual disertai dengan kesulitan menelan atau rasa ada yang mengganjal di tenggorokan, ini bisa jadi tanda asam lambung.

Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan iritasi dan peradangan. Akibatnya, kamu akan merasa sulit menelan makanan atau minuman. Bahkan air liur pun kadang terasa sulit ditelan.

5. Batuk Kering atau Serak

Gejala yang satu ini paling sering tidak disadari sebagai tanda asam lambung. Batuk kering yang tidak kunjung sembuh atau suara serak tanpa ada gejala flu bisa jadi karena asam lambung naik hingga ke tenggorokan.

“Pasien sering datang dengan keluhan batuk kronis. Sudah minum obat batuk macam-macam tapi tidak sembuh-sembuh. Setelah diperiksa, ternyata penyebabnya asam lambung,” ungkap Dr. Budi Santoso, SpPD dari RS Persahabatan Jakarta.

Batuk biasanya memburuk di malam hari atau saat berbaring. Hal ini karena posisi tidur memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi saluran napas.

Kapan Harus Periksa?

Kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas secara berulang, jangan tunda untuk periksa ke dokter. Apalagi kalau keluhan sudah berlangsung lebih dari 2 minggu atau semakin memburuk.

Beberapa tanda yang mengharuskan kamu segera ke dokter:

  • Nyeri dada yang hebat dan menjalar ke lengan
  • Muntah darah atau tinja berwarna hitam
  • Sulit menelan yang semakin parah
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Gejala yang tidak membaik meski sudah minum obat

Kamu bisa konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit terdekat. Di Jakarta, tersedia banyak pilihan seperti RSCM, RS Cipto Mangunkusumo, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, atau rumah sakit swasta lainnya.

Untuk diagnosis yang tepat, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin tes tambahan seperti endoskopi atau tes pH lambung. Jangan khawatir, pemeriksaan ini aman dan bisa membantu dokter menentukan penanganan yang tepat.

Jika gejala muncul lebih dari 2 minggu, segera konsultasi ke dokter. Penanganan dini mencegah komplikasi seperti esofagitis atau Barrett’s esophagus.

Apa yang kamu kira hanya masuk angin biasa bisa jadi adalah tanda penyakit yang perlu penanganan medis. Semakin cepat ditangani, semakin baik prognosisnya. Jaga kesehatan lambungmu dengan pola makan teratur dan hindari makanan pemicu asam lambung.