Baru rutin olahraga, tiba-tiba kulit kepala berketombe? Saya pernah mengalaminya juga. Rasanya sangat menjengkelkan ketika kita sudah bersemangat menjaga kesehatan, malah muncul masalah seperti ini. Ternyata, hal ini cukup umum terjadi pada orang yang aktif berolahraga, terutama yang melakukan aktivitas tinggi seperti lari atau latihan HIIT.
Tenang, ketombe akibat keringat berlebih bisa diatasi. Setelah mencoba berbagai cara, akhirnya saya menemukan beberapa solusi efektif yang benar-benar bekerja.
Mengapa Keringat Bisa Memicu Ketombe?
Keringat sebenarnya adalah mekanisme alami tubuh untuk mendinginkan suhu. Namun, jika dibiarkan menumpuk di kulit kepala, keringat bisa menjadi masalah. Kandungan garam dan mineral dalam keringat dapat mengganggu keseimbangan kulit kepala, menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan jamur Malassezia—penyebab utama ketombe.
Pernah merasa kulit kepala gatal setelah olahraga? Itu pertanda jamur sedang aktif berkembang. Kondisi ini semakin parah jika kita sering memakai topi atau bandana, karena sirkulasi udara terhambat dan kelembapan meningkat.
Awalnya, saya mengira masalahnya hanya terletak pada sampo yang tidak cocok. Ternyata, solusinya lebih kompleks dari itu.
5 Langkah Efektif Mengatasi Ketombe untuk Anda yang Aktif Berolahraga
1. Pilih Sampo yang Tepat
Tidak semua sampo anti-ketombe cocok untuk penggunaan sehari-hari. Saya pernah menggunakan sampo yang justru membuat kulit kepala semakin kering dan gatal. Setelah mencoba beberapa produk, akhirnya saya menemukan bahwa sampo dengan zinc pyrithione memberikan hasil terbaik.

Tips dari saya:
- Jangan keramas setiap hari. Cukup 2-3 kali seminggu dengan sampo anti-ketombe.
- Di hari lain, bilas rambut dengan air biasa saja.
- Jika kulit kepala sensitif, pilih sampo bebas sulfat seperti Nizoral.
2. Segera Bilas Rambut Setelah Olahraga
Ini adalah perubahan kecil dengan dampak besar. Dulu, saya sering menunda membilas rambut setelah gym, dan hasilnya ketombe justru semakin parah. Sekarang, saya langsung membilasnya dengan air dingin begitu sampai di rumah.
Saran tambahan: Jika sedang di gym dan tidak bisa keramas, bawa toner kulit kepala untuk membantu mengurangi bakteri.
3. Rutin Mencuci Topi dan Bandana
Jujur saja, dulu saya bisa lupa mencuci topi gym selama berminggu-minggu. Ternyata, kebiasaan ini memperburuk masalah ketombe. Sekarang, saya selalu mencuci topi dan bandana seminggu sekali dengan deterjen antibakteri.
Tip tambahan: Jemur topi di bawah sinar matahari langsung untuk membunuh jamur secara efektif.
4. Hindari Mengikat Rambut Terlalu Kencang
Mengikat rambut terlalu ketat, seperti kuncir kuda yang sangat kencang, dapat membuat kulit kepala sulit bernapas. Saya lebih memilih kepang longgar atau poni rendah agar sirkulasi udara lebih lancar.
Bonus: Rambut juga tidak mudah patah jika tidak diikat terlalu ketat.
5. Perhatikan Asupan Makanan dan Minum Air yang Cukup
Ini sering terlupakan. Makanan tinggi gula, seperti minuman kopi kekinian, bisa memperparah ketombe. Sekarang, saya lebih banyak mengonsumsi kacang almond, ikan salmon, dan alpukat karena kandungan zinc dan omega-3-nya baik untuk kesehatan kulit kepala.
Dan jangan lupa, minum air putih yang cukup! Dehidrasi bisa membuat kulit kepala kering, tetapi keringat berlebih juga menyebabkan kelembapan berlebih. Jadi, keseimbangan adalah kunci.

Konsul Dokter Kulit
Saya pernah mengalami ketombe parah hingga kulit kepala memerah. Akhirnya, saya memeriksakan diri ke dokter kulit dan diberi resep ketoconazole 2%. Dalam seminggu, ketombe berkurang secara signifikan.
Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika masalah ketombe tidak kunjung membaik.
Ketombe akibat olahraga memang mengganggu, tapi jangan sampai menghentikan aktivitas fisik Anda. Dengan perawatan yang tepat, Anda bisa tetap aktif tanpa khawatir dengan ketombe.
Bagaimana dengan pengalaman Anda? Apakah ada tips lain yang berhasil Anda coba? Mari berbagi di komentar!