Tahukah Anda kalau 60-90% anak usia sekolah di Indonesia mengalami masalah gigi berlubang? Angka yang cukup fantastis, bukan? Padahal sebenarnya masalah ini bisa dicegah sejak dini dengan langkah-langkah yang tepat.
Sebagai orangtua, kita pasti tidak ingin melihat si kecil kesakitan karena sakit gigi. Apalagi kalau sampai harus ke dokter gigi berulang-ulang. Makanya, pencegahan memang jauh lebih baik daripada pengobatan. Yuk, kita bahas cara-cara efektif untuk menjaga gigi anak agar tidak berlubang sejak mereka masih kecil.
Bagaimana Sih Gigi Bisa Berlubang?

Sebelum masuk ke tips pencegahan, penting banget untuk paham dulu kenapa gigi bisa berlubang. Jadi ceritanya gini, di mulut kita tuh ada bakteri yang namanya Streptococcus mutans. Bakteri ini doyan banget sama yang manis-manis dan karbohidrat dari makanan yang kita makan seharo-hari.
Nah, setelah “makan” gula tadi, bakteri ini mengeluarkan asam sebagai hasil metabolismenya. Asam inilah yang kemudian mengikis email gigi secara perlahan. Kalau proses ini terus berlanjut tanpa ada tindakan pencegahan, lama-lama terbentuk lubang kecil, dimana lubang ini makin lama makin besar.
Pada anak-anak, risiko gigi berlubang lebih tinggi karena beberapa faktor:
- Email gigi yang masih rapuh dan tipis
- Kebiasaan makan makanan manis yang lebih sering
- Teknik menyikat gigi yang belum sempurna
- Produksi air liur yang belum optimal
Makanya, cara menjaga gigi anak agar tidak berlubang harus dimulai sejak dini, di saat gigi pertama mereka awal-awal tumbuh.
5 Cara Pencegahan Gigi Berlubang yang Efektif

Teknik Menyikat Gigi yang Benar Sejak Gigi Pertama
Banyak orangtua yang bingung, kapan sih mulai sikat gigi untuk bayi? Jawabannya: sejak gigi pertama muncul! Bahkan sebelum bayi ada giginya, kita sudah bisa membersihkan gusi bayi menggunakan bahan-bahan yang halus, seperti kain yang super lembut lalu dibasahin sedikit.
Untuk bayi yang giginya baru tumbuh, gunakan sikat gigi khusus bayi dengan bulu sikat yang super lembut. Pasta gigi? Cukup sebesar butir beras saja, dan pilih yang ada sedikit fluoride-nya, dan usahakan pasta gigi yang memang untuk anak-anak.
Teknik menyikat yang benar:
- Gerakan melingkar kecil, bukan maju-mundur
- Sikat semua permukaan gigi: depan, belakang, dan atas
- Jangan lupa sikat lidah juga
- Durasi minimal 2 menit
Yang sering jadi masalah, anak-anak biasanya belum bisa menyikat gigi dengan benar sampai usia 6-8 tahun. Jadi, orangtua tetap harus membantu atau setidaknya mengawasi mereka sikat gigi.
Penggunaan Fluoride yang Aman
Fluoride memang bahan yang efektif untuk mencegah gigi berlubang. Tapi penggunaannya harus hati-hati, terutama untuk anak kecil. Kelebihan fluoride bisa menyebabkan fluorosis, yaitu munculnya bercak putih atau cokelat pada gigi.
Panduan penggunaan fluoride yang aman:
- Anak 0-3 tahun: pasta gigi sebesar butir beras
- Anak 3-6 tahun: pasta gigi sebesar kacang polong
- Ajarkan anak untuk tidak menelan pasta gigi
- Pilih pasta gigi dengan kadar fluoride rendah, untuk anak yang usianya di atas 6 tahun fluoride-nya tidak boleh lebih dari 1000-1500 ppm
Selain dari pasta gigi, fluoride juga bisa didapat dari air minum. Tapi di Indonesia, belum semua daerah menerapkan fluoridasi air minum seperti di negara maju lainnya.
Kontrol Konsumsi Gula dan Makanan Manis
Ini yang paling sulit dilakukan! Memang, anak-anak itu doyan sekali sama yang manis-manis. Namun, bukan berarti kita harus melarangnya sepenuhnya. Yang penting adalah mengatur frekuensi dan waktu konsumsinya.
Tips mengontrol asupan gula:
- Batasi camilan manis di antara waktu makan
- Boleh nyemil cokelat atau permen tapi waktunya sehabis makan utama, jangan sebelum makan
- Ganti minuman manis dengan air putih
- Biasakan anak kumur-kumur setelah makan makanan manis
Yang perlu diwaspadai bukan cuma permen atau cokelat, tapi juga makanan “sehat” seperti buah kering, jus buah kemasan, atau bahkan susu formula yang diminum pakai dot dalam waktu lama.
Dr. Rini Setiawati, dokter gigi anak dari RSCM, pernah menyampaikan bahwa kebiasaan mengempeng botol susu sepanjang malam adalah penyebab utama gigi anak berlubang hitam pada anak balita.
Pemeriksaan Gigi Rutin Setiap 6 Bulan
“Ah, anak saya giginya masih bagus kok, nggak perlu ke dokter gigi dulu.” Wah, ini pemikiran yang salah banget! Pemeriksaan rutin ke dokter gigi sebaiknya dimulai sejak anak berusia 1 tahun atau 6 bulan setelah gigi pertama tumbuh.
Kenapa harus rutin 6 bulan sekali?
- Deteksi dini masalah gigi sebelum jadi parah
- Fluoride treatment atau aplikasi topikal fluoride
- Konsultasi masalah kebiasaan buruk anak (ngempeng, menggigit kuku, dll)
- Edukasi cara merawat gigi yang benar
Buat yang tinggal di Jakarta atau sekitarnya, banyak kok rumah sakit dan klinik gigi yang punya layanan khusus anak. Jangan sampai menunda-nunda sampai anak sudah kesakitan baru ke dokter.
Aplikasi Sealant pada Gigi Geraham
Ini mungkin cara pencegahan yang belum banyak orangtua tahu. Sealant adalah lapisan tipis seperti resin yang ditempelkan pada bagian atas gigi geraham untuk “menutup” lekukan-lekukan kecil yang sulit dijangkau sikat gigi.
Sealant biasanya direkomendasikan untuk:
- Gigi geraham pertama (usia 6-7 tahun)
- Gigi geraham kedua (usia 11-14 tahun)
- Anak dengan risiko tinggi gigi berlubang
Prosedur aplikasi sealant tidak sakit dan bisa bertahan 5-10 tahun. Ini investasi yang cukup worth it untuk pencegahan jangka panjang.
Diet Sehat untuk Kesehatan Gigi

Ternyata, penyebab gigi anak berlubang nggak cuma karena jarang sikat gigi, tapi juga pola makan yang kurang tepat. Ada beberapa makanan yang justru baik untuk kesehatan gigi:
Makanan yang baik untuk gigi:
- Keju dan produk susu (kalsium dan fosfor)
- Sayuran hijau (vitamin K dan folat)
- Kacang-kacangan (magnesium)
- Ikan (vitamin D dan omega-3)
Makanan yang sebaiknya dihindari:
- Permen lengket yang nempel lama di gigi
- Minuman bersoda (asam + gula = bahaya ganda)
- Keripik dan camilan bertekstur renyah (sering nyangkut di gigi)
Satu tips yang jarang orang tahu: makan keju setelah makan makanan manis bisa membantu menetralkan asam di mulut. Jadi kalau anak makan kue ultah, kasih potongan keju kecil setelahnya.
Cara Membuat Anak Suka Merawat Gigi

Nah, ini yang sering jadi PR besar buat orangtua. Gimana caranya biar anak mau sikat gigi tanpa drama? Beberapa trik ini bisa dicoba:
Buat sikat gigi jadi menyenangkan:
- Pilih sikat gigi dengan karakter favorit mereka
- Putar lagu favorit selama 2 menit waktu sikat gigi
- Bikin reward chart untuk kebiasaan sikat gigi
- Sikat gigi bareng-bareng jadi aktivitas keluarga
Edukasi dengan cara yang seru:
- Tonton video edukasi kesehatan gigi yang menarik
- Baca buku cerita tentang perawatan gigi
- Main role play jadi dokter gigi
- Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak
Yang penting, jangan jadikan sikat gigi sebagai hukuman atau ancaman. “Kalau nggak sikat gigi, giginya bakal copot!” Ini malah bikin anak takut dan trauma.
Tanda Bahaya yang Perlu Penanganan Cepat

Meski sudah melakukan pencegahan, kadang masih ada saja masalah yang muncul. Orangtua harus jeli mengenali tanda-tanda yang butuh penanganan segera:
Tanda yang perlu diwaspadai:
- Bercak putih atau cokelat pada gigi
- Gigi sensitif terhadap makanan dingin/panas
- Bau mulut tan kunjung hilang walau sudah rajin menyikat gigi
- Gusi yang sering berdarah
- Anak sering mengeluh sakit gigi
Jangan tunggu sampai anak kesakitan baru bertindak. Cara mengatasi gigi anak berlubang yang paling efektif adalah dengan deteksi dan perawatan dini.
Kalau memang sudah terlanjur ada lubang kecil, dokter bisa melakukan penambalan. Tapi kalau sudah parah, mungkin perlu perawatan saluran akar atau bahkan pencabutan.
FAQ Seputar Gigi Berlubang pada Anak
Q: Anak saya baru 2 tahun tapi sudah ada bercak hitam di gigi, bahaya nggak?
A: Bercak hitam bisa jadi tanda awal gigi berlubang atau staining dari makanan/minuman. Sebaiknya segera konsultasi ke dokter gigi anak untuk evaluasi lebih lanjut.
**Q: Apakah *obat sakit gigi anak berlubang* bisa pakai obat dewasa?**
A: Jangan sembarangan kasih obat dewasa ke anak. Untuk pereda nyeri, paracetamol atau ibuprofen anak bisa diberikan sesuai dosis. Tapi tetap harus segera ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Q: Gigi susu berlubang perlu ditambal nggak sih? Toh nanti juga copot sendiri.
A: Perlu banget! Gigi susu yang berlubang bisa mengganggu pertumbuhan gigi permanen dan menyebabkan infeksi. Jangan anggap remeh gigi susu.
Q: Berapa biaya perawatan gigi anak di Indonesia?
A: Biaya bervariasi tergantung lokasi dan jenis perawatan. Pemeriksaan rutin biasanya 100-300 ribu, tambalan 200-500 ribu, sealant 300-600 ribu per gigi.
Q: Anak takut ke dokter gigi, gimana cara mengatasinya?
A: Mulai dengan kunjungan “kenalan” tanpa perawatan, pilih dokter gigi yang ramah anak, dan jangan pernah pakai dokter gigi sebagai ancaman.
Mencegah gigi berlubang, utamanya pada anak-anak memang butuh konsistensi dan kesabaran. Tapi ingat, investasi kesehatan gigi sejak dini akan bermanfaat sampai mereka dewasa nanti. Jangan tunggu sampai ada masalah baru bertindak.
Kalau masih ada pertanyaan tentang cara merawat gigi anak atau butuh konsultasi lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi anak terdekat. Gigi yang sehat menjadi dasar penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Yuk, mulai dari sekarang terapkan tips-tips di atas untuk menjaga kesehatan gigi si kecil!
Referensi:
- Sidabutar, M., Simamora, F. D., & Mahastuti, S. A. P. (2023). Pencegahan dini gigi berlubang pada anak dengan menggunakan bahan flowable fissure sealing. Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 44–48.
- Sari, N. N. G., Astuti, N. P. W., & Alisya, N. K. (2025). The Effect of Xylitol Chewing Gum on The Growth of Streptococcus mutans Bacteria Colonial Growth in Saliva. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (IJKG), 21(1), April 2025.
Artikel ini telah ditinjau oleh tim medis dan bukan merupakan pengganti konsultasi dengan dokter. Jika mengalami gejala yang disebutkan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.